Jujur. Itu kata yang sangat sederhana tapi entah kenapa menjadi sangat sulit untuk di lihat secara nyata. semua hal tenang kejujuran untuk saat ini bisa di katakan semakin hilang dan tenggelam.
mungkin bisa di bilang bahwa negara ini sedang mengalami kerisis kejujuran. Entah kenapa banyak orang yang menyepelekan arti dari kejujuran dan kebohongan yang sedikit di anggap sebagai hal yang wajar. Padahal dari kebohongan sedkit itulah arti kejujuran yang sebenarnya semakin hilang. Ga bisa di pungkiri pasti setidaknya manusia pernah berbohong minimal 10 kali dalam hidupnya meskipun aku masih meragukan ada orang yang sejujur itu.
Tapi yang paling saya sesali adalah ketika belajar berbohong itu mulai di terapkan sebagai kebiasaan bahkan sejak dari anak anak. Sebagai contoh orang tua yang mengatakan kepada anaknya "Kalo nanti tante rina dateng bilang mama lagi ga di rumah ya" Tanpa mereka sadari dari ajaran kecil seperti ini seorang anak bisa menjadi pembohong besar nantinya.
Yang juga sangat memprihatinkan adalah sistem pendidikan kita. Mencontek sudah bukan di anggap hal yang tabu lagi bahkan dalam sebuah kelas justru akan semakin sulit menemukan anak yang jujur.Yang saya herankan terkadang dalam suatu ujian guru tau kalau itu mencontek tapi mereka tidak melakukan apapun,bahkan terkesan masa bodoh dan tidak mau ribet.
Anak yang awalnya baik karena melihat perlakuan yang tidak adil ini mungkin lama kelamaan bisa terbawa dan jika tidak pasti dia akan merasa marah entah pada sistemnya atau orangnya.
Saya sendiri sangat menyayangkan perilaku mencontek yang kerap kali di lakukan oleh siswa, Tapi entah bagaimana sistem pendidikan kita yang hanya tau bahwa nilai siswa harus bagus tanpa mau tau bagaimana mendapatkannya mungkin juga mendorong para siswa untuk melakukan praktek "mencontek" .
Bahkan tanggapan lingkungan yang salah seperti saat satu kelas mencontek dan ada anak yang jujur di sana malah anka jujur itu yang akan tersisihkan atau menjadi bahan ledekan. Dan dalam beberapa kasus anak yang tidak mau memberi contekan akan menjadi korban bully dari teman temannya.
Hal ini benar benar sangat miris dan seharusnya guru sebagai pengajar bisa sedikit saja bertanggung jawab untuk mencegah munculnya bibit bibit baru koruptor. Tapi dari yang selama ini saya liat menjadi anak jujur hanya akan menelan kekecewaan kalau kita berharap dari sudut pandang manusia. Jadi mungkin bisa saya katakan bahwa serahkan saja ke Tuhan pasti akan ada saat seseorang yang curang itu memetik hasil dari kecurangannya.
Dan yang pasti " Kejujuran itu adalah mata uang yang berlaku di mana mana" jadi jangan pernah menyerah untuk menjadi orang Jujur. karena itulah yang saat ini sangat di perlukan untuk merubah Bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar