Malam yang lalu saya mengalami mimpi buruk, mimpi terburuk dari semua mimpi yang bisa saya ingat. Mimpi yang juga pernah saya alami sekitar 14 tahun yang lalu.
Hanya saja ada yang sedikit berubah, dan perubahan yang sedikit itu saat saya renungkan kembali ternyata punya dampak yang besar untuk saya.
14 tahun yang lalu saat saya mengalami mimpi buruk itu, saya terbangun dan menangis seperti anak 5 tahun pada umumnya dan saat itu papa dan mama saya langsung menenangkan saya. Saya ingat apa yang meraka katakan saat itu, bahwa mimpi yang saya alami hanyalah bunga tidur dan hal buruk dalam mimpi saya itu justru akan menjadi kebaikan di dunia nyata.
Entah bagaimana saya percaya, dan selama 14 tahun ini saya sangat bersyukur mimpi itu tidak pernah menjadi nyata. Saya bahkan sudah hampir lupa tentang kejadian itu sampai kemarin malam mimpi itu datang lagi.
Saat itu saya juga terbangun dan menangis, tapi saya menangis tanpa suara. Papa dan mama saya pun tidak menenangkan saya karna meraka pun masih tertidur. Saya juga tidak mengatakan apapun karna saya sadar saya sudah dewasa. Ada perbedaan besar antara anak 5 tahun yang mengalami mimpi buruk dan saya saat ini di 14 tahun setelahnya.
Saya pun tersadar sudah banyak waktu yang saya lalui untuk beranjak dewasa.
Saya pun menyadari menjadi dewasa itu tidak seindah yang ada di pikiran saya ketika masih kecil.
Saat kita beranjak dewasa, tempat kita mengadu semakin berkurang.
Saat kita beranjak dewasa, tawa dan senyum kita semakin hilang.
Saat kita beranjak dewasa, kita semakin rentan sendirian.
Ya, jadi dewasa itu ternyata tidak enak.
Saat mimpi itu menghampiri saya saya seperti di ingatkan kembali akan waktu yang saya lalui.
Hidup kita ga sepanjang itu untuk di habiskan dalam kesia siaan.
Cintai mereka yang masih bisa kamu cintai..
Berilah selama kamu masih bisa memberi..
Maafkan sebelum semua kesempatan itu hilang..
dan juga Jangan lupa untuk bahagia..
Selasa, 20 Desember 2016
Rabu, 12 Oktober 2016
Karena beberapa terlihat lebih beruntung dari yang lainnya
Karena beberapa terlihat lebih beruntung dari yang lainnya.
Entah kenapa gue lagi baper banget sama kata kata ini akibat postingan salah satu senior gue di instagram yang captionnya ahayydee. Dan tercetuslah kalimat ini di otak gue.
Pertama gue berpikir bahwa beberapa orang lebih beruntung dari yang lainnya, kemudian gue sadar mereka hanya "Terlihat" lebih beruntung, Ya.. banyak dari kita yang iri dengan kehidupan orang lain yang "Terlihat" sangat sempurna. Is that true? i mean nobody's perfect right? Siapa sih yang punya hidup sempurna di dunia ini? Gue rasa ga ada.
Tapi meskipun kita tau dan sadar kalo ga mungkin ada sesuatu yang sempurna di dunia ini,tetep aja sebagai manusia sifat iri itu selalu neror kaya abang kredit keliling #abaikan
Intinya pasti pernalah dalam hidup lo, lo merasa pengen jadi orang lain atau punya sesuatu yang orang lain miliki.
Ga selalu tentang materi bisa juga hal hal baper semacam kasih sayang, perhatian , kebebasan atau hal hal yang kayak gitu lainnya.
Ya sama aja kayak abg jaman sekarang yang putih pengen item, item pengen putih. Rambut lurus di kriting, rambut kriting di bonding. Yang gemuk diet mati matian biar kurus, yang kurus gegayaan bilang ah gue pengan gemuk. intinya tuh GA ADA YANG PUAS. Termasuk gue.
Tapi kalo gue selalu ngeliat ke arah lain kapan gue sadar akan apa yang gue punya?
Di situlah gue berfikir hidup mereka ga sesempurna postingan instagram atau vblog vblog gaul masa kini.
Setiap orang punya ketidaksempurnaan dengan caranya sendiri.
Dan setiap orang juga punya pelengkap yang melengkapi dengan caranya sendiri.
Kesimpulan yang gue dapat "Lo ga harus sempurna untuk bahagia, sampe akhir hayat pun kalo yang lo kejar kesempurnaan lo ga bakal dapet itu. Lo cukup bahagia dengan million little thing lo yang ga sempurna itu, mereka rapuh dan cuma serpihan serpihan tapi saat lo memaknai hal hal kecil itu lo akan merasa Lengkap dan menurut gue itu jauh lebih worth it"
Entah kenapa gue lagi baper banget sama kata kata ini akibat postingan salah satu senior gue di instagram yang captionnya ahayydee. Dan tercetuslah kalimat ini di otak gue.
Pertama gue berpikir bahwa beberapa orang lebih beruntung dari yang lainnya, kemudian gue sadar mereka hanya "Terlihat" lebih beruntung, Ya.. banyak dari kita yang iri dengan kehidupan orang lain yang "Terlihat" sangat sempurna. Is that true? i mean nobody's perfect right? Siapa sih yang punya hidup sempurna di dunia ini? Gue rasa ga ada.
Tapi meskipun kita tau dan sadar kalo ga mungkin ada sesuatu yang sempurna di dunia ini,tetep aja sebagai manusia sifat iri itu selalu neror kaya abang kredit keliling #abaikan
Intinya pasti pernalah dalam hidup lo, lo merasa pengen jadi orang lain atau punya sesuatu yang orang lain miliki.
Ga selalu tentang materi bisa juga hal hal baper semacam kasih sayang, perhatian , kebebasan atau hal hal yang kayak gitu lainnya.
Ya sama aja kayak abg jaman sekarang yang putih pengen item, item pengen putih. Rambut lurus di kriting, rambut kriting di bonding. Yang gemuk diet mati matian biar kurus, yang kurus gegayaan bilang ah gue pengan gemuk. intinya tuh GA ADA YANG PUAS. Termasuk gue.
Tapi kalo gue selalu ngeliat ke arah lain kapan gue sadar akan apa yang gue punya?
Di situlah gue berfikir hidup mereka ga sesempurna postingan instagram atau vblog vblog gaul masa kini.
Setiap orang punya ketidaksempurnaan dengan caranya sendiri.
Dan setiap orang juga punya pelengkap yang melengkapi dengan caranya sendiri.
Kesimpulan yang gue dapat "Lo ga harus sempurna untuk bahagia, sampe akhir hayat pun kalo yang lo kejar kesempurnaan lo ga bakal dapet itu. Lo cukup bahagia dengan million little thing lo yang ga sempurna itu, mereka rapuh dan cuma serpihan serpihan tapi saat lo memaknai hal hal kecil itu lo akan merasa Lengkap dan menurut gue itu jauh lebih worth it"
Jumat, 07 Oktober 2016
Usai
Aku terjebak dalam rangkaian kata..
Rangkaian kata yang ku pikir kan kau jaga..
Mungkin memang ada benalu, tapi apalah arti hati yang selama ini bertaluh?
Bukankah semi takan selamanya bertepi?
Bukankah hujan takan selamanya merajam?
Lalu apakah salahku?
Jika memang hati takan lagi berarti, maka rasa ini akan ku buat mati.
Agar kelak rasa sakit takan lagi menghampiri.
Agar kau pun tau, bahwa usai itu abadi
Selasa, 13 September 2016
Baper Berkualitas
Pertama tama tolong jangan tanya kenapa sampe gue nulis hal ini. Karna jujur gue ga tau, mungkin gue yang lagi baper ;'( wkwk (abaikan). Dari judul di atas gue rasa kalian uda mulai bisa menebak tentang apa yang bakalan gue tulis di sini, yapp gue bakal nulis tentang kebaperan gue huahahah XD tapi tenang ini baper berkualitas kok wkwks Ada baper berkualitas? Ada kok ini buktinya
ps : mungkin ada yg ngerasa ini ga penting, jadi ga usah lanjut di baca :p Tapi kalo lagi lowong silakan di lanjutkan membaca hal ga penting ini siapa tau berkah wkwks
Kedua dua ( karna yg pertama uda di atas) saat gue nulis ini entah gimana gue sedang sangat mencoba memaknai hidup ini. Dalam satu bulan yang gue lalui atau satu tahun terakhir yang udah gue lewati gue menemukan banyak hal yang sedikit banyak nyadarin gue tentang apa aja yang harusnya gue syukuri. #maafkankaloagakcurhat
Dalam 19 tahun hidup gue (belom tua kan?) gue paling takut di tinggal sendirian, bukan karna gue manja cuma kalo ada orang yang bilang takut gelap atau takut setan atau apalah mungkin gue juga takut sama hal hal itu tapi selama ada yang nemenin, gue rasa gue ga akan jadi takut lagi.
Semakin gue dewasa gue makin sadar ga selamanya gue bisa bergantung sama orang lain, contoh simplenya orangtua gue.
Selama ini gue selalu seenaknya, karna berfikiri "Ada Ortu yang bakalan beresin semuanya" mungkin pemikiran ini ga cuma nyangkut di otak gue tapi mungkin di kepala para remaja remaja di luar sana (situ masih remaja? #nunjukdirisendiri) Atau mungkin di kepala sebagian besar orang di luar sana. Kita jadi berani ambil resiko karna berfikir "Ada yang ngebackup gue" Dan akhirnya gue sadar ini adalah salah satu hal yang akan ngebuat gue sulit menjadi dewasa. Gue sadar nothing last forever right? Semua ada masanya, ada yg datang dan ada yang akan pergi. Gue takut banget di tinggal orang orang yang gue sayang, siapa sih yg mau di tinggal sama orang terkasihnya?
Tapi ga ada satu pun yang bisa ingkar dari maunya Tuhan, lo ataupun gue uda punya waktunya sendiri. Ga peduli lo sekarang kaya, sehat atau masih muda kalo memang uda waktunya ya mau diapain lagi. Dari gue kecil gue uda pernah di tinggal sama teman yang seumuran gue pertama pas gue SD kelas 3, terus pas gue SMA kelas 1 mereka masih muda bahkan salah satunya masih sehat sehat aja sebelumya. Dalam 1 bulan ini gue kehilangan lagi 1 teman dan sekaligus senior gue dan ini jauh lebih berasa dari 2 teman yg awal. Mungkin karna yg pertama gue masih terlalu kecil, belum terlalu ngerti tentang kehilangan dan yang kedua gue masih abg labil dan belum kenal lama juga sama teman sekelas gue ini. Sama yang terakhir juga gue belom kenal terlalu lama mungkin sekitar beberapa bulan tapi mungkin karna gue uda bukan anak kecil atau abg labil lagi gue jadi berfikir dan memaknai ini dengan cara yang lebih dewasa.
Gue sadar saat suatu saat nanti Tuhan ambil gue orang yang akan benar benar paling terluka adalah keluarga gue. Okelah kalo lo punya pacar atau teman baik, mungkin ya mereka akan terluka tapi gue tau itu ga akan bertahan lama. Gue tau gue ga bisa ngejudge orang lain dengan cara berfikir gue ini. Tapi ini yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri. Saat seseorang pergi dia mungkin akan di kenang, di tangisi tapi itu ga akan bertahan lama karna yg masih hidup dengan alamiah akan mulai melangkah dan melanjutkan kehidupannya. Itu uda kayak hal yg wajar dan alami.
Sama aja kayak teman, berapa banyak sih dari kalian yang masih intense berhubungan sama teman yg uda kenal lebih dari 7 tahun? Mungkin ada, tapi ga banyak. Kenapa? karna kayak yg gue bilang di atas semua ada masanya. Lingkungan pertemanan lo bakal kebagi bagi dari usia lo dan di mana lo berada. Lo bisa mengkategorikan mereka sebagai Teman TK, SD, SMP,SMA, Kuliah,Kerja atau tambahan teman rumah,les, atau temen yang ketemu di tempat ibadah. Dan gue berani jamin dari kategori kategori itu pasti yang bener bener stay keep in touch sama lo ga bakal lebih dari 10 diluar kalo lo punya group line,bbm atau wa di tiap kategori. Tapi serius deh tiap kita pindah dari satu kategori ke kategori lainnya maka lingkungan pertemanan kita juga akan berubah.
Gue ga tau apa kalian ngalamin hal ini juga apa engga, tapi jujur gue bahkan uda lupa nama nama teman TK gue kecuali yang pernah foto sama gue dan fotonya masih ada dan itu cuma 4 orang yg gue inget :3 wkwks #abaikan
Di jalan tadi gue gue ngeliat ada spanduk gede dengan isi yang intinya ngajak kita untuk perbanyak berbuat baik #efekiduladha Terus sepanjang jalan gue jadi kepikiran sama isi spanduk itu gue mikir keras tentang baik kayak apa sih yang di maksud. Menurut pemikiran gue atau doktrin yang tertanam di otak gue kebaikan yang selama ini gue lakukan bukan karna gue pengen dapet sesuatu dari Tuhan, Justru karna gue udah dapat banyak hal dari Tuhan makanya gue mengucapsyukur dengan berbuat baik juga. Tapi menjadi hal yang salah kalo kalian berfikir harus dapat sesuatu dulu baru kalian berbuat baik, maknanya beda bro.
Ada satu kutipan yang gue ga pernah lupa dari motivator yg famous dengan jalan emasnya #tebaksendiri #bukanpromosi kira kira dia pernah bilang gini "Jangan tunggu Tuhan melakukan hal baik dalam hidupmu baru kamu mengucapsyukur, tapi dan mengucapsyukurlah selalu karna itu berarti doamu telah di kabulkan"
Banyak dari kita yg kurang mengerti tentang rencana Tuhan, termasuk saya. Bullshit kalo ada orang yang ga pernah mengeluh tentang hidupnya cameon! Nobody's perfect dude, bahkan orang yang taat agamapun pasti pernah berdosa apalagi cuma mengeluh. Tapi ini juga yang ngasih gue pelajaran bahwa "Saat hal hal yang terjadi ga berjalan kayak yang kita mau, bukan berarti Tuhan tidak bekerja. Dia bekerja dengan cara dan waktunya sendiri" God's always working in ways that you can't see.
Jadi tenang aja, selama lo berjalan bersama Dia lo gabakal sendirian.
Uda mulai bosen? wkwks kalo belum monggo di lanjut..
Masalah kebaikan yang tadi gue bahas, perna ga sih kebaikan yang kalian lakukan di anggap salah sama orang lain. (readers : SERING) wkwks manusiawi kok. Karena manusia itu cendrung melihat sisi negative dari setiap hal. Kita ga bisa hidup menyenangkan semua orang, yang baik aja sering di salah salahin gimana yang salah beneran ya? Tapi itulah hidup, gue ga bangun tiap hari untuk bikin orang lain terkesan sama gue. Jadi saat ada kebaikan yang gue lakukan, dan ada pihak yang ga senang gue cukup balik badan dan say Bye! kenapa? karna apa yang gue lakukan bukan untuk dapet penghargaan di mata manusia. Kalo kata guru sekolah minggu saat tangan kanan memberi tangan kiri ga usah tau. Karna kalo lo berbuat baik untuk di umbar umbar itu adalah kalimat panjang dari 'Munafik'. Ada juga sih orang polos yg kebaikannya di salah artikan karna kalo kata orang polos dan naif itu beda beda tipis.
Tapi semakin gue dewasa gue mulai bejar untuk ngeliat sisi baik dari setiap hal dan dari setiap orang. Ga ada kok orang yang bener bener jahat atau terlahir jahat. Tuhan ga pernah nyiptain kejahatan itu yang gue percaya. Kalo kata Einstein kejahatan itu cuma ketiadaan Tuhan dalam diri seseorang.
Gue tau ini bener bener curhatan baper yang sangat panjang, tapi gue harap seengganya ini akan bermanfaat untuk siapapun yang baca. Kayak judulnya ini Baper Berkualitas, Baper yang pake pemikiran mendalam (gayamu nakkk-,-)wkwks Maaf kalo kalimat atau pemikiran gue bertentangan atau menyinggung tp suer dah ga ada maksud apa apa kok hehehh.. biarpun ini curhatan baper asal jangan di bawa baper beneran aja. Ambil baiknya buang jeleknya inget kita ga bisa selalu nyenangin semua orang kan? Akhir kata terima ksih telah mengikuti perjalanan Baper Berkualitas gue semoga ketemu di post gaje selanjutnya love yuuu God bless
ps : mungkin ada yg ngerasa ini ga penting, jadi ga usah lanjut di baca :p Tapi kalo lagi lowong silakan di lanjutkan membaca hal ga penting ini siapa tau berkah wkwks
Kedua dua ( karna yg pertama uda di atas) saat gue nulis ini entah gimana gue sedang sangat mencoba memaknai hidup ini. Dalam satu bulan yang gue lalui atau satu tahun terakhir yang udah gue lewati gue menemukan banyak hal yang sedikit banyak nyadarin gue tentang apa aja yang harusnya gue syukuri. #maafkankaloagakcurhat
Dalam 19 tahun hidup gue (belom tua kan?) gue paling takut di tinggal sendirian, bukan karna gue manja cuma kalo ada orang yang bilang takut gelap atau takut setan atau apalah mungkin gue juga takut sama hal hal itu tapi selama ada yang nemenin, gue rasa gue ga akan jadi takut lagi.
Semakin gue dewasa gue makin sadar ga selamanya gue bisa bergantung sama orang lain, contoh simplenya orangtua gue.
Selama ini gue selalu seenaknya, karna berfikiri "Ada Ortu yang bakalan beresin semuanya" mungkin pemikiran ini ga cuma nyangkut di otak gue tapi mungkin di kepala para remaja remaja di luar sana (situ masih remaja? #nunjukdirisendiri) Atau mungkin di kepala sebagian besar orang di luar sana. Kita jadi berani ambil resiko karna berfikir "Ada yang ngebackup gue" Dan akhirnya gue sadar ini adalah salah satu hal yang akan ngebuat gue sulit menjadi dewasa. Gue sadar nothing last forever right? Semua ada masanya, ada yg datang dan ada yang akan pergi. Gue takut banget di tinggal orang orang yang gue sayang, siapa sih yg mau di tinggal sama orang terkasihnya?
Tapi ga ada satu pun yang bisa ingkar dari maunya Tuhan, lo ataupun gue uda punya waktunya sendiri. Ga peduli lo sekarang kaya, sehat atau masih muda kalo memang uda waktunya ya mau diapain lagi. Dari gue kecil gue uda pernah di tinggal sama teman yang seumuran gue pertama pas gue SD kelas 3, terus pas gue SMA kelas 1 mereka masih muda bahkan salah satunya masih sehat sehat aja sebelumya. Dalam 1 bulan ini gue kehilangan lagi 1 teman dan sekaligus senior gue dan ini jauh lebih berasa dari 2 teman yg awal. Mungkin karna yg pertama gue masih terlalu kecil, belum terlalu ngerti tentang kehilangan dan yang kedua gue masih abg labil dan belum kenal lama juga sama teman sekelas gue ini. Sama yang terakhir juga gue belom kenal terlalu lama mungkin sekitar beberapa bulan tapi mungkin karna gue uda bukan anak kecil atau abg labil lagi gue jadi berfikir dan memaknai ini dengan cara yang lebih dewasa.
Gue sadar saat suatu saat nanti Tuhan ambil gue orang yang akan benar benar paling terluka adalah keluarga gue. Okelah kalo lo punya pacar atau teman baik, mungkin ya mereka akan terluka tapi gue tau itu ga akan bertahan lama. Gue tau gue ga bisa ngejudge orang lain dengan cara berfikir gue ini. Tapi ini yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri. Saat seseorang pergi dia mungkin akan di kenang, di tangisi tapi itu ga akan bertahan lama karna yg masih hidup dengan alamiah akan mulai melangkah dan melanjutkan kehidupannya. Itu uda kayak hal yg wajar dan alami.
Sama aja kayak teman, berapa banyak sih dari kalian yang masih intense berhubungan sama teman yg uda kenal lebih dari 7 tahun? Mungkin ada, tapi ga banyak. Kenapa? karna kayak yg gue bilang di atas semua ada masanya. Lingkungan pertemanan lo bakal kebagi bagi dari usia lo dan di mana lo berada. Lo bisa mengkategorikan mereka sebagai Teman TK, SD, SMP,SMA, Kuliah,Kerja atau tambahan teman rumah,les, atau temen yang ketemu di tempat ibadah. Dan gue berani jamin dari kategori kategori itu pasti yang bener bener stay keep in touch sama lo ga bakal lebih dari 10 diluar kalo lo punya group line,bbm atau wa di tiap kategori. Tapi serius deh tiap kita pindah dari satu kategori ke kategori lainnya maka lingkungan pertemanan kita juga akan berubah.
Gue ga tau apa kalian ngalamin hal ini juga apa engga, tapi jujur gue bahkan uda lupa nama nama teman TK gue kecuali yang pernah foto sama gue dan fotonya masih ada dan itu cuma 4 orang yg gue inget :3 wkwks #abaikan
Di jalan tadi gue gue ngeliat ada spanduk gede dengan isi yang intinya ngajak kita untuk perbanyak berbuat baik #efekiduladha Terus sepanjang jalan gue jadi kepikiran sama isi spanduk itu gue mikir keras tentang baik kayak apa sih yang di maksud. Menurut pemikiran gue atau doktrin yang tertanam di otak gue kebaikan yang selama ini gue lakukan bukan karna gue pengen dapet sesuatu dari Tuhan, Justru karna gue udah dapat banyak hal dari Tuhan makanya gue mengucapsyukur dengan berbuat baik juga. Tapi menjadi hal yang salah kalo kalian berfikir harus dapat sesuatu dulu baru kalian berbuat baik, maknanya beda bro.
Ada satu kutipan yang gue ga pernah lupa dari motivator yg famous dengan jalan emasnya #tebaksendiri #bukanpromosi kira kira dia pernah bilang gini "Jangan tunggu Tuhan melakukan hal baik dalam hidupmu baru kamu mengucapsyukur, tapi dan mengucapsyukurlah selalu karna itu berarti doamu telah di kabulkan"
Banyak dari kita yg kurang mengerti tentang rencana Tuhan, termasuk saya. Bullshit kalo ada orang yang ga pernah mengeluh tentang hidupnya cameon! Nobody's perfect dude, bahkan orang yang taat agamapun pasti pernah berdosa apalagi cuma mengeluh. Tapi ini juga yang ngasih gue pelajaran bahwa "Saat hal hal yang terjadi ga berjalan kayak yang kita mau, bukan berarti Tuhan tidak bekerja. Dia bekerja dengan cara dan waktunya sendiri" God's always working in ways that you can't see.
Jadi tenang aja, selama lo berjalan bersama Dia lo gabakal sendirian.
Uda mulai bosen? wkwks kalo belum monggo di lanjut..
Masalah kebaikan yang tadi gue bahas, perna ga sih kebaikan yang kalian lakukan di anggap salah sama orang lain. (readers : SERING) wkwks manusiawi kok. Karena manusia itu cendrung melihat sisi negative dari setiap hal. Kita ga bisa hidup menyenangkan semua orang, yang baik aja sering di salah salahin gimana yang salah beneran ya? Tapi itulah hidup, gue ga bangun tiap hari untuk bikin orang lain terkesan sama gue. Jadi saat ada kebaikan yang gue lakukan, dan ada pihak yang ga senang gue cukup balik badan dan say Bye! kenapa? karna apa yang gue lakukan bukan untuk dapet penghargaan di mata manusia. Kalo kata guru sekolah minggu saat tangan kanan memberi tangan kiri ga usah tau. Karna kalo lo berbuat baik untuk di umbar umbar itu adalah kalimat panjang dari 'Munafik'. Ada juga sih orang polos yg kebaikannya di salah artikan karna kalo kata orang polos dan naif itu beda beda tipis.
Tapi semakin gue dewasa gue mulai bejar untuk ngeliat sisi baik dari setiap hal dan dari setiap orang. Ga ada kok orang yang bener bener jahat atau terlahir jahat. Tuhan ga pernah nyiptain kejahatan itu yang gue percaya. Kalo kata Einstein kejahatan itu cuma ketiadaan Tuhan dalam diri seseorang.
Gue tau ini bener bener curhatan baper yang sangat panjang, tapi gue harap seengganya ini akan bermanfaat untuk siapapun yang baca. Kayak judulnya ini Baper Berkualitas, Baper yang pake pemikiran mendalam (gayamu nakkk-,-)wkwks Maaf kalo kalimat atau pemikiran gue bertentangan atau menyinggung tp suer dah ga ada maksud apa apa kok hehehh.. biarpun ini curhatan baper asal jangan di bawa baper beneran aja. Ambil baiknya buang jeleknya inget kita ga bisa selalu nyenangin semua orang kan? Akhir kata terima ksih telah mengikuti perjalanan Baper Berkualitas gue semoga ketemu di post gaje selanjutnya love yuuu God bless
Kamis, 16 Juni 2016
Love
Cinta, kata orang ini satu kata sejuta makna..
Akhirnya aku sampai pada pemikiran tentang apa arti cinta sebenarnya..
kutipan lama bilang kalo cinta itu tidak harus memiliki..
Kalo memang cinta tidak harus dimiliki lalu untuk apa cinta itu ada dan untuk siapa cinta bisa di miliki?
Bukankah tidak adil ada seseorang yang bisa memiliki cintanya dan ada seorang lainnya yang tidak bisa memiliki cintanya..
Akhirnya aku kembali berfikir, mungkin selama ini aku keliru mengartikan hal lain sebagai cinta itu sendiri.
Cinta ada saat dua hati saling menatap satu sama lain.
Jika kamu menatapnya dan orang itu menatap orang lain yang juga balas menatapnya, maka itu adalah keegoisan.
Jika kamu menatapnya dan dia juga menatapmu lalu karna hal hal tertentu kamu jadikan pembenaran untuk saling berpaling maka itu adalah kebodohan.
Pernakah kalian melihat 2 orang yang saling jatuh cinta, tapi tidak bisa bersama. Atau 2 orang yang tidak saling mencintai tapi memaksakan diri untuk bersama.
Bukankah itu bodoh dan egois?
Aku tau bukanlah hal yang mudah untuk mencintai atau dicintai.
Hanya saja kenapa banyak orang yang menjadikan hal hal seperti keluarga, rasa gengsi , anak atau hal hal lainnya seperti itu sebagai alasan dari keegoisan dan kebodohan meraka mengatasnamakan cinta.
Banyak orang yang punya definisi mereka sendiri tentang cinta, hanya saja jangan jadikan keegoisan, dan kebodohan sebagai arti lain dari cintamu.
Cinta itu sebenarnya hanya kata tak berarti, sampai seseorang yang tepat datang dan memberinya makna.
Aku belum tau arti dari cinta yang sebenarnya, mungin karena aku belum benar benar bertemu dengan seseorang yang tepat.
Jika suatu hari nanti aku bertemu dengannya aku harap aku tak akan melewatkannya.
Akhirnya aku sampai pada pemikiran tentang apa arti cinta sebenarnya..
kutipan lama bilang kalo cinta itu tidak harus memiliki..
Kalo memang cinta tidak harus dimiliki lalu untuk apa cinta itu ada dan untuk siapa cinta bisa di miliki?
Bukankah tidak adil ada seseorang yang bisa memiliki cintanya dan ada seorang lainnya yang tidak bisa memiliki cintanya..
Akhirnya aku kembali berfikir, mungkin selama ini aku keliru mengartikan hal lain sebagai cinta itu sendiri.
Cinta ada saat dua hati saling menatap satu sama lain.
Jika kamu menatapnya dan orang itu menatap orang lain yang juga balas menatapnya, maka itu adalah keegoisan.
Jika kamu menatapnya dan dia juga menatapmu lalu karna hal hal tertentu kamu jadikan pembenaran untuk saling berpaling maka itu adalah kebodohan.
Pernakah kalian melihat 2 orang yang saling jatuh cinta, tapi tidak bisa bersama. Atau 2 orang yang tidak saling mencintai tapi memaksakan diri untuk bersama.
Bukankah itu bodoh dan egois?
Aku tau bukanlah hal yang mudah untuk mencintai atau dicintai.
Hanya saja kenapa banyak orang yang menjadikan hal hal seperti keluarga, rasa gengsi , anak atau hal hal lainnya seperti itu sebagai alasan dari keegoisan dan kebodohan meraka mengatasnamakan cinta.
Banyak orang yang punya definisi mereka sendiri tentang cinta, hanya saja jangan jadikan keegoisan, dan kebodohan sebagai arti lain dari cintamu.
Cinta itu sebenarnya hanya kata tak berarti, sampai seseorang yang tepat datang dan memberinya makna.
Aku belum tau arti dari cinta yang sebenarnya, mungin karena aku belum benar benar bertemu dengan seseorang yang tepat.
Jika suatu hari nanti aku bertemu dengannya aku harap aku tak akan melewatkannya.
Selasa, 31 Mei 2016
Kisahmu
Kehidupan, semua orang tau tentang hal ini. Hanya saja, adakah yan benar benar mengerti?
Selama hidup kita bagaikan memainkan sebuah peran dalam suatu kisah. Kita bisa menjadi pemeran utama dalam kisah kita sendiri, atau mungkin kita menjadi peran pendukung dalam kisah orang lain..
Kehidupan itu.. adalah kisah kita yang saling bertindihan.
Sadarkah kalian apa peran kalian saat ini?
Apakah kalian sedang menjadi peran utama di kisah kalian sendiri, atau justru sedang menjadi peran pendukung di cerita orang lain?
Kalian yang menentukan.
Langganan:
Komentar (Atom)